Puasa Ramadhan 2022, KH Maruf Amin: Ibadah Puasa Harus Menghasilkan Ketakwaan

- Jumat, 1 April 2022 | 20:49 WIB
KH Maruf Amin menyampaikan dalam Ramadhan 2022 tahun ini, ambil momentum untuk meningkatkan ketakwaan (Tangkap layar Instagram: @kyai_marufamin)
KH Maruf Amin menyampaikan dalam Ramadhan 2022 tahun ini, ambil momentum untuk meningkatkan ketakwaan (Tangkap layar Instagram: @kyai_marufamin)

POROS.ID - Menjelang bulan Suci Ramadhan 2022 atau tahun 1443 Hijriyah, Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin mengingatkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan bisa menghasilkan ketakwaan.

Wakil Presiden menjelaskan, ibadah puasa Ramadhan 2022 tahun ini, umat muslim harus bisa menjadikan momentum tersebut, untuk meningkatkan ketakwaan.

“Saya mengharapkan bulan Ramadhan kali ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan kita, tumbuhnya solidaritas bangsa, serta kita bisa keluar dari pandemi,” kata Kiai Maruf Amin pada kegiatan Syiar Islam dan Tarhib Ramadhan 1443 H yang digelar oleh MUI, Kamis 32 Maret 2022.

Baca Juga: Dalam Tiga Jam, Lebak Selatan Diguncang Gempa Sebanyak 5 Kali

Kiai Maruf Amin menuturkan, tujuan berpuasa untuk membentuk orang yang bertakwa sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Kiai Maruf Amin menjelaskan juga, menurut para ulama, ketakwaan itu adalah kepatuhan terhadap perintah-perintah Allah, baik dalam melaksanakan perintah-Nya, maupun menjauhi segala larangan-Nya.

Sebab apabila berpuasa tidak menghasilkan ketakwaan, hanya akan mengalami lapar dan dahaga saja.

Baca Juga: kjp.jakarta.go.id Maintenance, Ini Link Cek Status Penerima KJP Plus Tahap 1 2022, Data Final Sudah Ditetapkan

Orang nomor dua di Indonesia itu mengingatkan juga, orang yang paling mulia di sisi Allah hanyalah orang yang bertakwa, bukan karena keturunan, ras, suku bangsa, harta maupun jabatan.

Karena memang ras dan keturunan itu hanya melekat sejak lahir, bukan karena upaya dia untuk menjadi orang baik,” tegasnya.***

 

Editor: Rahmat Hidayat

Sumber: MUI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X