Prinsip Pemilihan dan Pengembangan Media dan Sumber Belajar
Penulis: Agus Wildan, Rahmat Mulyadi, Saadatun Nupus, Lukman Nulhakim
POROS.ID - Pendidikan dalam teknologi saat ini merupakan jalan keluar dalam memudahkan proses pembelajaran. Guru memotivasi para siswa untuk melakukan action yang riil. Tidak serta merta menggunakan by design, tetapi seorang guru bisa memanfaatkannya by utility, maksudnya tidak belajar di dalam kelas saja, tetapi juga misalnya siswa diajak terjun langsung ke pasar tradisional dan pasar modern yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Dalam menunjang suatu kegiatan proses pembelajaran dibutuhkan perangkat vital yang harus ada, seperti rencana pembelajaran yang matang, terpenting sumber belajar, juga media pembelajaran.
Situasi dan kondisi seperti ini, memaksaan diri bagi guru berinovasi dan mencoba untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam lingkungan sekitarnya.
Di dalam proses pembelajaran, tidak semudah apa yang sudah dikonsepkan dan direncanakan sebelumnya. Kendala dan rintangan tentunya ada, apalagi di masa new normal sekarang ini, diantaranya, beberapa guru belum maksimal dalam memanfaatkan sumber-sumber belajar.
Kemudian juga, siswa haus akan literasi dan kurang melek akan adanya media pembelajaran. Bersumber dari permasalahan yang telah dipaparkan, maka peneliti terketuk untuk mengkaji studi literatur tentang prinsip media pembelajaran dan sumber belajar.
Dalam meneliti, desain penelitian kualitatif deskriptif cukuplah mudah untuk mengetahui masalahnya. Metode kualitatif merupakan cara bagaimana mengumpulkan data bukan berupa angka-angka, data tersebut berasal dari hasil dokumen resmi, maupun dokumen lainnya.
Metode ini menekankan kepada pengamatan fenomena dan substansinya lebih ke makna pengamatan tersebut. Bahwa fokus penelitian ini ada pada prosesnya dan juga pemaknaan dari hasilnya. Metode penelitian digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan cara yang ilmiah.
Salah satu tujuannya yaitu dapat ditemukan, kemudian, dan dibuktikan dalam pengetahuan, sehingga dapat digunakan pada saat tertentu untuk memahami, memecahkan, serta mengantisipasi masalah-masalah ilmiah (Sugiyono, 2013: 3). Association of Education and Communication Technology atau “AECT” 1976, menyatakan bahwa media adalah segala saluran dan bentuk yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan.
Sementara menurut Miarso: 1989, media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan siswa untuk belajar.
Media pembelajaran disebut sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu, sarana untuk untuk membawa alam sadar seseorang, perantara dan penghubung untuk menyebarkan pesan, sehingga pancaindera terangsang memusatkan perhatian, maka terjadilah proses pembelajaran dengan baik. Di dalam media pembelajaran juga memiliki dua unsur yang penting.
Maka, dikatakan bahwa media ini termasuk ke dalam perkembangan media yang sederhana. Selanjutkan agar menjadi lebih menarik dapat dikembangkan lagi media audio visual bahkan multimedia dengan memanfaatkan teknologi masa kini. Sehingga guru mampu mengaplikasikan dan menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK. (Maryanti & Kurniawan, 2018).
Learning resources atau sumber belajar adalah segala sumber yang dapat digunakan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik berupa data maupun wujud tertentu untuk mempermudah dalam mewujudkan tujuan belajar dan mencapai kompetensi dasar. Komponen sumber belajar yang digagas AECT, diantaranya klasifikasi, jarak besar dari sumber daya, media, dan sumber daya yang didesain.