POROS.ID - Penyaluran program sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Lebak, Banten kerap kali menuai polemik.
Seperti halnya pada penyaluran BPNT kali ini, Poros.id menemukan adanya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mengaku dipaksa secara halus untuk membeli bahan pangan dari e-warong seharga Rp600 ribu
Pantauan Poros.id di beberapa desa di wilayah Lebak Selatan, Minggu 27 November 2022, PT Pos menyalurkan dana BPNT Rp600 ribu/KPM secara tunai bersamaan dengan BLT BBM Rp300 ribu/KPM
Namun meski dana Bansos BPNT tersebut disalurkan secara tunai oleh PT. Pos, di beberapa desa masih terpantau adanya keterlibatan agen e-warong yang menyediakan bahan pangan dalam bentuk paketan
Ironisnya, di salah satu desa di Lebak Selatan ada salah seorang KPM yang merasa dipaksa secara halus agar dia membeli bahan pangan yang disediakan oleh e-warong
KPM merasa dipaksa secara halus, lantaran kata dia, sehari sebelum dana BPNT dicairkan dari PT. Pos, para KPM di desanya sudah menerima 30 kilogram beras dan komoditi pangan lainnya seperti telur, ayam dan buah-buahan
Pada saat penyaluran dari PT Pos hari ini, Minggu (27/11), lanjut dia, para KPM menerima uang BPNT secara utuh sebesar Rp600 ribu. Ditambah BLT BBM Rp300 ribu
"Sampai di rumah uang yang Rp600 ribu itu dimintain lagi buat bayar sembako yang dikirim kemarin. Kita hanya pegang uang sebentar doang," kata dia
Menurut dia, tak sedikit KPM yang merasa keberatan atas hal ini. Karena komoditi pangan yang didapatkan terlalu banyak.
Artikel Terkait
Jangan Keliru, BPNT 2022 Cair Bulan April Ini Melalui Pos dan Bank Penyalur, Ini Total Dana yang Diterima KPM
Nama Penerima Bansos PKH, BPNT dan BLT DD Agar Dipampang di Kantor Desa, Ini Tujuannya Kata Bupati Lebak
Cek di Kantor Desa, Nama Nama Penerima BLT Dana Desa 2022, Bansos PKH dan BPNT Sudahkah Dipampang?
Lima Bansos Siap Cair Bulan Ini? Salah Satunya BPNT
CEK FAKTA: Beredar Surat Kemensos RI Soal Penerima BPNT Dapat Beras, Ikan hingga Telur dari E-Warong