Kader HMI Cilegon Kena Pukul Saat Aksi, KAHMI Banten: Tindak Tegas Pelakunya

- Sabtu, 22 Februari 2020 | 15:35 WIB

SERANG - Koordinator Presidium Majelis Wilayah (MW) KAHMI Banten Udin Saparudin menyikapi tindakan represif aparat kepolisian yang melakukan pemukulan terhadap demonstran yang juga kader HMI Cabang Cilegon saat melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Walikota Cilegon, pada Kamis 20 Februari 2020 lalu.

Diketahui, aksi tersebut merupakan refleksi satu tahun kepemimpinan Walikota Cilegon Edi Ariadi. Dalam aksinya mahasiswa menuntut agar Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon agar mampu menyelesaikan berbagai persoalan fundamental di Cilegon, seperti tingginya penggangguran, banjir tahunan, pengentasan kemiskinan hingga kesehatan.

Dipaparkan Udin, demonstrasi merupakan bagian dari konsekuensi dari negara yang menganut sistem demokrasi yang dimana penyampaian pendapatan dimuka umuk merupakan bagiannya yang dilindungi oleh undang-undang.

"Aksi mahasiswa yang dilaksanakan pada hari kamis kemarin di Pemkot Cilegon adalah bentuk kepedulian mahasiswa kepada Kota Cilegon sebagai agen perubahan, agar pemerintah tidak melenceng dari tugasnya yaitu menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan," kata Udian melalui keterangan tertulisnya yang diterima Poros.id, Sabtu 22/2/2020.

Namun, kata dia, kepedulian mahasiswa kepada Kota Cilegon dibalas dengan tindakan refresif menyebabkan salah satu demonstrasi yang juga kader HMI Cilegon mengalami luka yang cukup serius.

"Pihak keamanan terlalu gegabah bahkan refresif dalam mengambil tindakan sehingga mahasiswa yang bernama Sabrawi sebagai Ketua PTKP HMI Cabang Cilegon mengalami retak tulang jari yang saat ini perlu ditangani secara serius," ujarnya.

Maka atas dasari itu, tegas Udin, pihaknya mendesak agar oknum aparat keamanan yang terlibat dalam pemukul itu ditindak sebagai mana mestinya agar ada pemerataan keadilan. Karena ujar dia, mahasiswa yang melakukan demonstrasi itu dibekali oleh ilmu pengetahuan, bukan segerombolan preman.

"Kami menuntut agar segera ditangani secara adil dan tidak tebang pilih pelaku pemukulan itu baik dari pihak kepolisian maupun orang lain," tegasnya.

Selain itu, iapun berpesan agar mahasiswa jangan gentar dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa karena tindakan tersebut adalah mulia. "Kepada adik-adik mahasiswa agar tetap menjaga diri dengan melakukan langkah yang lebih kritis agar pembangunan di Cilegon berdaya guna," imbuhnya. (Red02).

Editor: Administrator

Terkini

X